Jumat, 04 Maret 2011

Indonesia Adalah Atlantis, Sebuah Konsekuensi Besar


Akhir-akhir ini semakin banyak saya dengar, baik dari media resmi maupun dari berbagai forum di internet bahwa bukti-bukti Indonesia adalah benua yang hilang, atlantis, semakin banyak. Dari mulai munculnya perhitungan ketinggian air laut di masa itu yang berkesimpulan bahwa paparan sunda yang sekarang ada di laut jawa merupakan daratan 11.000 tahun silam. Hingga ditemukannya kemungkinan-kemungkinan adanya piramida di berbagai tempat di Indonesia. Ini tentu merupakan kabar gembira bagi segenap Bangsa Indonesia karena ternyata kita adalah salah satu pewaris kebudayaan paling luhur di dunia, meskipun belum terbukti 100%. Semua ini tentu akan mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung bagi kita. Akan saya bahas beberapa dampak yang mungkin muncul jika teori ini menjadi sebuah kebenaran.

Pertama, kita menyadari bahwa kita bukan lagi bangsa terbelakang. Selama ini jika kita berpikir dan membanding-bandingkan kemampuan dan budaya bangsa kita, tentu kita akan berpikiran bahwa kita adalah bangsa nomor 2 di dunia, atau bahkan nomor 3. Itu wajar bagi sebuah bangsa yang pernah dijajah selama beratus-ratus tahun, sehingga rasa percaya diri dan rasa bangga sebagai bangsa sangat tipis, atau bahkan tidak ada. Tentu hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa eropa yang rata-rata tidak pernah di jajah, kecuali dalam masa pendudukan oleh bangsa lain selama beberapa puluh tahun saja di dalam sejarahnya. Jika benar bahwa kita adalah pewaris sebuah bangsa besar di masa lalu, tentu saja rasa percaya diri kita akan meningkat. Tidak menutup kemungkinan jika kemudian bangsa lainpun akan lebih menaruh rasa hormat kepada kita.

Kedua, dengan menyadari bahwa kita adalah bangsa besar, maka kita akan mempunyai semangat lebih untuk maju. Tidak heran bangsa China dan Jepang begitu cepat berkembang karena mereka melihat kejayaan masa lalu mereka sebagai titik balik keinginan mereka untuk maju. Begitu juga dengan bangsa Jerman dan Russia pada masa perang dunia ke-2, bangsa Inggris dan Perancis pada masa Renaisans. Mungkin, sekarang lebih tepat kalau kita menyebutkan bahwa, sekaranglah masa kita untuk bergerak. Dengan berpijak bahwa nenek moyang kita pernah melakukan sesuatu yang besar, maka kita pasti akan lebih termotivasi untuk berbuat yang lebih baik.

Ketiga, munculnya gerakan PAN Indonesianisme. Suatu saat akan muncul seorang pemimpin yang berkata “Wahai saudara-saudaraku setanah air, kita adalah bangsa terpilih, karena kita adalah bangsa yang bertugas menjaga satu-satunya surga yang hilang di atas bumi. Kita adalah bangsa yang pernah menguasai 7 samudra dan memulai segalanya sebelum bangsa lain masing tinggal di gua-gua. Kitalah bangsa yang mendapat pencerahan. Kita akan mendapat kejayaan kita kembali. Dan kita akan berjaya selama-lamanya.” – Mungkin terdengar seperti pidato ultra nasionalisme, namun pidato tersebut mungkin akan ada jika ‘Atlantis itu Indonesia’ adalah sebuah kenyataan.

Secara singkat bahwa jika hipotesis “Indonesia adalah Atlantis” itu benar, maka akan lebih banyak keuntungan yang kita dapatkan daripada sebuah kerugian. Kita akan merasa lebih bangga sebagai sebuah bangsa dan kita tidak akan lagi merasa sebagai bangsa nomor 2 di dunia. Kita bahkan akan merasa bahwa berbagai budaya yang ada di dunia ini adalah hasil dari sumbangsih kita jauh sebelum mereka dapat menata batu-bata awal budaya mereka. Sudah saatnya kita untuk maju, sudah saatnya kita bangkit

2 komentar:

Unknown mengatakan...

I'd be glad if it's true... for so I was born in the right place.. ^^

anindita saktiaji mengatakan...

Ya, mungkin bisa baca2 buku tentang atlantis karya prof. Santos..
Beberapa pendekatannya tentang geologis mantab sekali...