Pembatasan Konten Internet (SOPA, PIPA dan ACTA)

"Internet sudah tidak sebebas yang dahulu lagi", ungkapan itu banyak sekali terdengar sekarang ini. Internet yang dahulu merupakan sumber kebebasan sekarang perlahan-lahan mulai tergerus oleh peraturan dan regulasi. Pembatasan-pembatasan seperti ini adalah wajar dan perlu sampai pada batas-batas tertentu, misalkan untuk konten yang berhubungan dengan pornografi. Namun perlu pengkajian ulang jika hal itu merambah pada hal lain termasuk kebebasan berekspresi dan berpendapat di Internet. Internet bukanlah media yang terbatas pada ruang dan kewilayahan tertentu. Ia haruslah bersifat global dan bahkan universal.

Dahulu, berbagai revolusi berkembang lewat media, berita dan buku. Sekarang internet adalah penggeraknya, internet dapat menjadi media tersebar luasnya berbagai faham, pengertian dan pemikiran. Tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali pemikiran-pemikiran yang ada di dalamnya terlalu berlebihan dan di luar norma. Namun untuk mengontrolnya, perlu pemikiran dan pertimbangan lebih daripada sekedar memblokirnya secara sembarangan.

Khusus dalam hal pembajakan, internet tidak dapat mengelak bahwa ia berperan besar dalam penyebar luasan konten-konten bajakan. Namun bukan berarti pertukaran data lewat internet adalah sebuah kesalahan. Pengendaliannya saja yang perlu dibenahi. Penutupan terhadap jasa penyedia layanan pertukaran data seperti megaupload dan torrent sebenarnya tidaklah perlu. SOPA dan PIPA tidaklah perlu untuk dilakukan! 

Kebebasan berpendapat dan pertukaran data lewat internet adalah hal yang seharusnya dijaga keberadaannya. Bukan sebagai media pertukaran konten-konten bajakan, namun lebih sebagai media bertukar pikiran, penyebarluasan informasi dan ilmu. Media internet sekarang ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya media yang masih bersih dari kepentingan. 

ACTA, sebagai salah satu kesepatan yang berusaha melindungi hak intelektual juga tidak seharusnya menjadi momok bagi pertukaran data. Regulasinya saja yang seharusnya dikendalikan sebaik-baiknya agar pembajakan tidak terlalu merugikan bagi pemilik kekayaan intelektual. Ada banyak hal yang dapat dicapai jika terdapat sebuah kesepakatan yang tidak terlalu mengikat, namun dapat dinikmati secara bersama-sama. Sekali lagi, pembatasan konten internet bukanlah sebuah solusi yang baik. Regulasi yang saling menguntungkanlah yang sebenarnya perlu dibentuk, sehingga setiap orang dapat menikmati konten tanpa perlu saling merugikan.