Jumat, 04 Februari 2011

Simbol Freemason Di Tugu Jogja

Tugu Jogja dikenal sebagai salah satu simbol (land mark) kota Yogyakarta. Dibangun oleh Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I), pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati perjuangan bersama-sama rakyat dalam melawan penjajah. Tugu Jogja menjadi sebuah poros yang membagi antara Kraton Kasultanan, Panggung Krapyak, Monumen Jogja Kembali, Laut Kidul dan Gunung Merapi.



 Gambar Perbandingan Tugu Jogja 1756 dan 1889

 Gambar tugu jogja 2007

Semboyan yang diusung Pangeran Mangkubumi dalam rangka simbol perlawanan rakyat melawan Pemerintahan Hindia Belanda adalah “Golong gilig” artinya bersatu padunya rakyat dalam melaksanakan perjuangannya. Simbol ini digambarkan dengan tiang silinder (gilig) dan sebuah bola (golong). Sayang sekali bentuk asli ini sudah tidak dapat dilihat lagi karena gempa yang menghancurkan tugu tersebut di tahun 1867

Renovasi dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1889 (pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII). Renovasi ini dilakukan dengan merubah beberapa aspek penting sehingga bentuk dari tugu jogja menjadi yang kita lihat sekarang ini. Namun ada beberapa hal menarik yang perlu diperhatikan, yaitu munculnya sebuah bintang daud (star of david) pada tugu yang juga merupakan simbol freemason. Banyak pihak mensinyalir bahwa Sultan Hamengkubuwono VIII (penerus Sultan Hamengkubuwono VII) adalah salah satu anggoto dari Freemason.

 Gambar yang disinyalir Star of David

Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan  dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.

6 komentar:

Sakina Gamis Cantik mengatakan...

Hemm... kita emang perlu jeli dengan simbol2 yahudi/freemason.. simbolnya banyak dan bermakna..

Kenapa gak ada yang memprotes tugu jogja ya??
@_@

:)

anindita saktiaji mengatakan...

Dahulu tarekat masun bebas memang banyak berkembang di daerah jawa
Barangkali memang pada waktu itu tidak ada yang menghalangi penyebarannya
Sampai saat inipun masih belum jelas, apakah Freemason mempunyai agenda tertentu di Indonesia atau tidak :D

Abah mengatakan...

selalu menarik, tapi susah buat ngungkapnya. di Jakarta juga banyak yang disinyalir sebagai jejak dari freemason.

cynthia karina mengatakan...

sebenernya ajaranfreemason itu ga akan ngaruh kalo kita punya dasar agama yang kuat :)

Anonim mengatakan...

Mmmh.. simbol buatan yahudi yg dibenci.. tapi media sosial buatan yahudi banyak disukai.. facebook, yahoo etc

Anonim mengatakan...

lambang YAHWEH