Sabtu, 13 November 2010

Wajib Militer di Indonesia

Beberapa waktu lalu sering tersiar kabar bahwa Indonesia akan melaksanakan wajib militer guna semakin menunjang sistem pertahanan dan keamanan di dalam negeri. Dalam suasanan yang penuh bencana semacam ini, kebutuhan akan tentara sukarela yang telah terlatih tersasa semakin dibutuhkan. Ini menggingat karena usia wajib militer yang berusia sekitar 20-25 tahun merupakan sebuah kumpulan tenaga yang kuat dan mampu ditempatkan di segala medan. Baik itu perbatasan, maupun daerah bencana yang sering muncul akhir-akhir ini.

Namun perlu beberapa pertimbangan dala wajib militer. Salah satu yang terpenting adalah 'kesukarelaan', wajib militer yang ada di Indonesia harusnya berbentuk secara sukarela 'Citizen Soldier' daripada berupa paksaan yang mencerminkan pemerintahan diktaktorisme. Bentuk wajib militer semacam ini biasa dilakukan pada masa perang seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dimana jutaan tenaga manusia diperlukan untuk segera berperang dalam waktu yang singkat.

Namun tanpa sebuah tujuan yang pasti, wajib militer seperti ini tentu saja akan susah untuk diterapkan. Ketika pada masa perang, jelas bahwa wajib militer atau mulai saja kita sebut dari sekarang sebagai tentara sukarela betujuan untuk mengabdi kepada negara, membela tanah air, atau membela doktrin dan ideologi yang mereka percayai. Di masa damai, agaknya tujuan tersebut harus sedikit ditambahi dengan beberapa katalisator yang lain, semisal reward atau pengakuan dan lain sebagainya.

Saya memikirkan agar sebuah bentuk tentara sukarela dapat menggantikan beberapa jenis pengabdian masyarakat dalam perkuliahan (seperti KKN) atau juga dalam bentuk lain. Dan terdapat sertifikasi khusus dari tentara sukarela yang memudahkan mereka jika ingin memasuki instansi khusus pemerintah atau BUMN. Di samping itu terdapat pelatihan-pelatihan khusus (selain pelatihan yang berupa fisik melulu) berupa keterampilan teknik, pengobatan, dan keterampilan kepemimpinana. Tidak semua orang mempunyai ketahanan fisik yang kuat bukan?

Beberapa konsep yang mungkin dimasukan ke dalam sistem tentara sukarela antaralain :

  • Basic training : Berupa latihan fisik dasar (sekedar untuk menguatkan fisik dan menyehatkan), latihan survival dasar berupa latihan ketahanan di alam terbuka, dan latihan tanggap bencana, ini penting menggingat negara yang kita huni ini sering kali dilanda bencana alam. Sehingga tenaga-tenaga hasil pelatihan basic training ini dapat diutamakan ketika sebuah bencana alam terjadi. Pelatihan ini memakan waktu 3-6 bulan. Sertifikat Basic Training dapat digunakan untuk membantu pendaftaran sebagai pegawai negeri dan perusahaan BUMN. Dan bagi mahasiswa diberikan keringanan untuk menghapuskan beberapa mata kuliah tertentu. 
  • Medium level training : Pada bagian ini, para tentara sukarela sudah dikenalkan pada latihan-latihan dasar penggunaan senjata. Selain itu untuk pasukan khusus seperti teknis dan lain sebagainya mulai dijuruskan pada bidangnya masing-masing. Setelah lulus dari pelatihan ini seseorang diberikan pilihan apakah akan meneruskan ke jenjang kemiliteran dengan pangkat prajurit atau tidak, sertifikasi dari hasis medium level training dapat digunakan sebagai penunjang apabila seseorang akan mendaftarkan diri kelak di akademi militer. Pelatihan ini dari 6-12 bulan
  • Advance level training : diberikan bagi yang berminat atau yang berprestasi pada basic dan medium level training. Pelatihan di sini lebih mengarah kepada spesialisasi ketentaraan yang diinginkan. Seseorang yang lulus dari Advance level training diberi kemudahan untuk memasuki Akademi militer tertentu. Pelatihan ini mencapai 6-12 bulan.
Note : pendaftar diberi kebebasan memilih apakah ia hanya akan mengikuti basic atau sampai medium bahkan advance level training.

Jumat, 12 November 2010

My Study Today :: WPF

Windows Presentation Foundation (WPF) adalah sebuah solusi bagi pemrograman berbasis windows yang begitu memanjakan programer baik dalam melakukan coding maupun merancang antar muka kemudian. Wah, ketika pertama kali melihat beberapa video tutorial, saya langsung jatuh cinta dengan metode ini, terutama bagi saya yang selama ini tidak terlalu mahir dalam melakukan "coding with the dust", coding dari benar-benar nol '0'.



Dengan wpf, banyak sekali yang bisa saya lakukan dengan cepat, baik dalam konfigurasi database, konfigurasi antaramuka yang akan dibangun dalam sebuah aplikasi dan masih banyak hal lagi. Tidak mengherankan, Visual Studio 2010, sebagai sarana untuk membangun sistem berbasis WPF adalah sebuah aplikasi yang dibuat oleh developer2 terkemuka microsoft (saya tidak sedang iklan, hanya saja saya menggakui gaji developer microsoft itu lumayan) karena itu hasilnya pasti memuaskan pula.

Saya berharap aplikasi 'Enigma' yang akan saya buat nanti dapat banyak menggunakan teknologi ini. Pertama untuk menghemat waktu, sedangkan kedua, untuk memudahkan saya memelihara kapasitas otak saya yang terbatas. Yup, maju terus.

Rabu, 10 November 2010

Fix PDF Prefiew Pada Windows 7 64-bit

Setelah lebih dari 6 bulan menggunakan Windows 7 Home Edition 64 bit baru sadar kalau ternyata permasalahan preview tumbnails untuk file-file dengan ekstensi .pdf. Awalnya aku berpikir ada yang salah dengan salah satu program yang aku install (karena kebetulan aku menambahkan beberapa software preview file pdf pada komputerku) namun ternyata itu salah.


Ternyta permasalahan itu terdapat pada Adobe register yang mengalami kesalahan sehingga mengakibatkan preview untuk file pdf tidak bekerja dengan baik pada Windows 7 64 bit. Solusinya adalah melakukan perubahan pada register tersebut. Caranya mudah, klik pada link di bawah ini 


Dalam web tersebut dibeberkan step by step cara penanganannya, tapi jika dirasa sulit, cukup dengan mendownload Download the fixes jalankan program. Selamat mencoba.

Hukum Berkata "Seandainya" Bagi Muslim

Tadi sekedar selancar di facebook dan menemukan sebuah status teman menggenai kata 'seandainya' dan dia mengatakan bahwa seandainya itu tidaklah sebuah perkataan yang baik. Sebagai seorang muslim kita dilarang untuk berandai-andai tentang hal yang seharusnya terjadi. Awalnya saya merasa keberatan dengan status semacam itu, namun penasaran akhirnya menyelimuti diri saya. Dan saya mencari sebuah dasar tentang hal tersebut, akhirnya saya menemukan sebuah hadist yang berasal dari riwayat muslim dengan bunyi

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan. Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, jangan berkata: Seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu. Tetapi katakanlah: Allah telah mentakdirkan dan terserah Allah dengan apa yang Dia perbuat. Sebab kata-kata seandainya membuat pekerjaan setan.” Riwayat Muslim.

Sungguh Masyaallah, hadist itu benar-benar menyadarkan diriku (sebelumnya aku sering sekali berkata 'seandainya' tentang berbagai hal). Dengan hadist itu, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Lebih berserah diri kepadaNya, namun terus berusaha keras sebisa mungkin untuk mewujudkan harapan. Semoga Allah meridoi...

Project : Enigma

Akhirnya aku memutuskan untuk memberi nama proyek baruku dengan nama "Enigma". Mendengar Enigma, semua orang (atau tidak semua) menggingat adanya mesin super canggih milik Jerman semasa perang dunia ke 2. Ya itulah enigma, mesin pembuat kode yang membuat Jerman sukses besar mengirimkan perintah-perintah rahasia militernya dari tahun 1939-1943. Kenapa aku memberi nama sebagai "Enigma"? Tidak ada sesuatu yang istimewa, aku suka sesuatu yang berhubungan dengan perang, dan salah satu ide brilian semasa perang tersebut adalah "Enigma". Tidak buruk bukan?


Selebihnya aku berharap dapat menemukan teknologi yang tepat untuk mewujudkan proyek pribadiku ini. Apakah ini akan berguna di masa mendatang? Aku berharap demikian. Ya, aku sangat berharap (juga berguna untuk diriku sendiri tentu saja).