Rabu, 10 November 2010

Hukum Berkata "Seandainya" Bagi Muslim

Tadi sekedar selancar di facebook dan menemukan sebuah status teman menggenai kata 'seandainya' dan dia mengatakan bahwa seandainya itu tidaklah sebuah perkataan yang baik. Sebagai seorang muslim kita dilarang untuk berandai-andai tentang hal yang seharusnya terjadi. Awalnya saya merasa keberatan dengan status semacam itu, namun penasaran akhirnya menyelimuti diri saya. Dan saya mencari sebuah dasar tentang hal tersebut, akhirnya saya menemukan sebuah hadist yang berasal dari riwayat muslim dengan bunyi

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan. Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, jangan berkata: Seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu. Tetapi katakanlah: Allah telah mentakdirkan dan terserah Allah dengan apa yang Dia perbuat. Sebab kata-kata seandainya membuat pekerjaan setan.” Riwayat Muslim.

Sungguh Masyaallah, hadist itu benar-benar menyadarkan diriku (sebelumnya aku sering sekali berkata 'seandainya' tentang berbagai hal). Dengan hadist itu, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Lebih berserah diri kepadaNya, namun terus berusaha keras sebisa mungkin untuk mewujudkan harapan. Semoga Allah meridoi...

Project : Enigma

Akhirnya aku memutuskan untuk memberi nama proyek baruku dengan nama "Enigma". Mendengar Enigma, semua orang (atau tidak semua) menggingat adanya mesin super canggih milik Jerman semasa perang dunia ke 2. Ya itulah enigma, mesin pembuat kode yang membuat Jerman sukses besar mengirimkan perintah-perintah rahasia militernya dari tahun 1939-1943. Kenapa aku memberi nama sebagai "Enigma"? Tidak ada sesuatu yang istimewa, aku suka sesuatu yang berhubungan dengan perang, dan salah satu ide brilian semasa perang tersebut adalah "Enigma". Tidak buruk bukan?


Selebihnya aku berharap dapat menemukan teknologi yang tepat untuk mewujudkan proyek pribadiku ini. Apakah ini akan berguna di masa mendatang? Aku berharap demikian. Ya, aku sangat berharap (juga berguna untuk diriku sendiri tentu saja).

Selasa, 09 November 2010

New Project (Unknown) Belum Ada Namanya

Saya sedang berpikir untuk membuat sebuah portal untuk satu komunitas yang bermaksud untuk membuat ide-ide baru. Ide-ide tersebut tidak melulu harus berupa ide tentang teknologi, namun sosial budaya, seni namun bukan agaman (aku tidak melihat agama merupakan suatu ide namun pertanggung jawaban kita kepada Tuhan) ya Allah semoga saya tidak salah.



Namun saya belum menemukan konsep yang jelas untuk aplikasi tersebut, apakah akan aku buat dalam web, atau akan aku buat dalam aplikasi lain. Namun aku berharap dapat menyelesaikannya dalam bentuk web. Aku tidak tahu apakah ini akan berbentuk seperti kaskus atau seperti blog yang di update untuk banyak orang. Mungkin akan dibuat seperti kaskus. Tapi tentu saja tidak seperti itu, karena aku tidak mau di cap sebagai penjiplak tentu saja.

Beberapa teknologi akan aku tambahkan dalam website tersebut dan aku harap tidak jauh dari beberapa bulan lagi situs tersebut akan dapat mengudara. Ini pertama kalinya aku mengarang sebuah Proyek dan aku sangat bersemangat untuk mengerjakannya. Semoga harapan saya tidak sia-sia.

Human Neuro Network

Terkadang kita kesulitan dalam mencari sebuah materi kuliah atau sekolah dan kadang kita merasa kesulitan ketika diharuskan untuk membuat sebuah kesimpulan dari sebuah kasus tetapi kita tidak pernah tahu apa itu sebenarnya. Yang kita lakukan sekarang ini adalah pergi ke depan laptop, menyambungkannya dengan internet dan mencarinya lewat situ pencari atau apapun yang ada di sana. Itu praktis, ya memang, namun apakah kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih praktis dari itu?

Jawabannya : Ada

Gambar Model Human Neuro Network

Pernah melihat film, The Matrix. Ah aku suka sekali film itu. Di dalamnya, ada sebuah cerita dimana manusia (pikiran manusia) dapat terhubung ke sebuah sistem dunia maya (the matrix). Kita tidak perlu kemana-mana. Kita berinteraksi, mencari informasi dan melakukan berbagai kesenangan lainya lewat matrix. Yah, itu mungkin bukan sebuah konsep yang paling baik. Yang kita bicarakan di sini adalah sebuah konsep brilian dimana kita sebagai manusia dapat berinteraksi dengan seluruh data yang ada di internet. Seluruh data yang memungkinkan kita untuk tahu lebih banyak, mengerti lebih banyak dan berbuat lebih banyak.

Kita sebut konsep ini sebagai “Human Neuro Network”, sebuah konsep dimana seorang sebagai seorang “single human” mampu bertindak selayaknya komputer. Otak kita mampu melakukan pencarian data, menemukan dan memasukan informasi seperlunya ke dalam otak kita, mendeletenya jika perlu, dan melakukan hal sama lagi berulang-ulang. Sebuah konsep yang memuat hubungan tidak terbatas antara manusia dengan sebuah sistem network. Bahkan, kita dapat melakukan share informasi seperlunya dair pikiran kita kepada khalayak ramai. Bukankah itu sesuatu yang manarik?

Tentu di sini kita tidak membicarakan melulu tentang kelebihan dari sistem tersebut. Kelemahannya jauh lebih menggerikan dari yang ada. Pencurian data memory seseorang, hilangnya privacy (karena adanya hacking memori otak) dan lain sebagainya. Tapi bukankah kemajuan itu membutuhkan pengorbanan. Jika kita terus menerus pesimis terhadap segala tindakan kita. Kita tidak akan bergerak kemana-mana.

Bantuan Korban Merapi

Pada tanggal 6 November eks mantan unit kkn ke 118 menginginkan menyalurkan beberapa bantuan kepada korban merapi, terutama pada daerah-daerah atas yang tidak terlalu terjangkau oleh bantuan yang ada. Salah seorang teman saya, Putri menginformasikan bahwa terdapat cukup banyak penggungsi anak-anak di daerah atas dan mereka memerlukan bantuan berupa perlatan tulis dan peralatan pendukung pendidikan lainnya agar mereka dapat terus melakukan aktivitas pendidikan di sana.

Berbekal informasi tersebut beberapa dari unit kkn ke 118 berusaha mengumpulkan beberapa peralatan tulis yang setidaknya mampu diberikan kepada anak-anak tersebut. Mungkin tidak banyak, namun sekiranya cukup untuk membantu anak-anak tersebut.

Kami berangkat pada senin pagi tanggal 8 November 2010 dengan anggota aku, putri, widya, arif, doni, fatma, galih, iwan affandi dan dipta. Perjalanan menuju SMP Negeri 3 Jatinom (tempat posko teratas di daerah klaten pada waktu itu) berjalan cukup menegangkan, bukan karena daerah tersebut termasuk rawan bencana, namun karena sudah sepinya daerah itu dan perasaan intern kami sendiri. Namun justru disitulah kepuasan kami berasal.


Sesampainya di posko, kami mendapati sekolah yang dipadati oleh berbagai warga yang mengungsi. Pengungsi laki-laki tidak terlalu nampak karena sebagian mereka pulang untuk memberi makan hewan ternak mereka. Sedangkan anak-anak sedang mengikuti sekolah dadakan yang diberikan para relawan, sekolah itu lebih nampak seperti taman bermain daripada sekolah dengan fasilitas seadanya.

Yah semoga bantuan yang kami berikan dapat berguna bagi para penggungsi di sana. Dan berharap agar bencana ini segera berakhir.