Selasa, 09 November 2010

Human Neuro Network

Terkadang kita kesulitan dalam mencari sebuah materi kuliah atau sekolah dan kadang kita merasa kesulitan ketika diharuskan untuk membuat sebuah kesimpulan dari sebuah kasus tetapi kita tidak pernah tahu apa itu sebenarnya. Yang kita lakukan sekarang ini adalah pergi ke depan laptop, menyambungkannya dengan internet dan mencarinya lewat situ pencari atau apapun yang ada di sana. Itu praktis, ya memang, namun apakah kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih praktis dari itu?

Jawabannya : Ada

Gambar Model Human Neuro Network

Pernah melihat film, The Matrix. Ah aku suka sekali film itu. Di dalamnya, ada sebuah cerita dimana manusia (pikiran manusia) dapat terhubung ke sebuah sistem dunia maya (the matrix). Kita tidak perlu kemana-mana. Kita berinteraksi, mencari informasi dan melakukan berbagai kesenangan lainya lewat matrix. Yah, itu mungkin bukan sebuah konsep yang paling baik. Yang kita bicarakan di sini adalah sebuah konsep brilian dimana kita sebagai manusia dapat berinteraksi dengan seluruh data yang ada di internet. Seluruh data yang memungkinkan kita untuk tahu lebih banyak, mengerti lebih banyak dan berbuat lebih banyak.

Kita sebut konsep ini sebagai “Human Neuro Network”, sebuah konsep dimana seorang sebagai seorang “single human” mampu bertindak selayaknya komputer. Otak kita mampu melakukan pencarian data, menemukan dan memasukan informasi seperlunya ke dalam otak kita, mendeletenya jika perlu, dan melakukan hal sama lagi berulang-ulang. Sebuah konsep yang memuat hubungan tidak terbatas antara manusia dengan sebuah sistem network. Bahkan, kita dapat melakukan share informasi seperlunya dair pikiran kita kepada khalayak ramai. Bukankah itu sesuatu yang manarik?

Tentu di sini kita tidak membicarakan melulu tentang kelebihan dari sistem tersebut. Kelemahannya jauh lebih menggerikan dari yang ada. Pencurian data memory seseorang, hilangnya privacy (karena adanya hacking memori otak) dan lain sebagainya. Tapi bukankah kemajuan itu membutuhkan pengorbanan. Jika kita terus menerus pesimis terhadap segala tindakan kita. Kita tidak akan bergerak kemana-mana.

Pertanyaannya sekarang adalah? Apakah ada orang yang mampu untuk melakukannya?

Kita tidak sedang membicarakan tentang PC yang terhubung satu sama lain dengan IP address. Kita sedang membicarakan tentang super computer yang disebut sebagai otak. Otak dan otak lainnya saling terhubung satu sama lain dalam sebuah jaringan yang luas sehingga mengakibatkan kita dapat saling berbagi informasi, saling berbagi pesan bahkan saling berbagi perasaan. Mirip sekali dengan telepati, tapi yang satu ini menggunakan teknologi.

Teman-temanku, marilah kita memulainya. Marilah kita mencoba perlahan-lahan untuk memahaminya. Barangkali konsep ini belum akan terwujud dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, namun setiap kegagalan dari pemikiran kita sebelumnya telah membawa kita satu langkah lebih dekat kepada kemajuan (Thomas Alfa Edison)

SalamTerkadang kita kesulitan dalam mencari sebuah materi kuliah atau sekolah dan kadang kita merasa kesulitan ketika diharuskan untuk membuat sebuah kesimpulan dari sebuah kasus tetapi kita tidak pernah tahu apa itu sebenarnya. Yang kita lakukan sekarang ini adalah pergi ke depan laptop, menyambungkannya dengan internet dan mencarinya lewat situ pencari atau apapun yang ada di sana. Itu praktis, ya memang, namun apakah kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang lebih praktis dari itu?

Jawabannya : Ada

Pernah melihat film, The Matrix. Ah aku suka sekali film itu. Di dalamnya, ada sebuah cerita dimana manusia (pikiran manusia) dapat terhubung ke sebuah sistem dunia maya (the matrix). Kita tidak perlu kemana-mana. Kita berinteraksi, mencari informasi dan melakukan berbagai kesenangan lainya lewat matrix. Yah, itu mungkin bukan sebuah konsep yang paling baik. Yang kita bicarakan di sini adalah sebuah konsep brilian dimana kita sebagai manusia dapat berinteraksi dengan seluruh data yang ada di internet. Seluruh data yang memungkinkan kita untuk tahu lebih banyak, mengerti lebih banyak dan berbuat lebih banyak.

Kita sebut konsep ini sebagai “Human Neuro Network”, sebuah konsep dimana seorang sebagai seorang “single human” mampu bertindak selayaknya komputer. Otak kita mampu melakukan pencarian data, menemukan dan memasukan informasi seperlunya ke dalam otak kita, mendeletenya jika perlu, dan melakukan hal sama lagi berulang-ulang. Sebuah konsep yang memuat hubungan tidak terbatas antara manusia dengan sebuah sistem network. Bahkan, kita dapat melakukan share informasi seperlunya dair pikiran kita kepada khalayak ramai. Bukankah itu sesuatu yang manarik?

Tentu di sini kita tidak membicarakan melulu tentang kelebihan dari sistem tersebut. Kelemahannya jauh lebih menggerikan dari yang ada. Pencurian data memory seseorang, hilangnya privacy (karena adanya hacking memori otak) dan lain sebagainya. Tapi bukankah kemajuan itu membutuhkan pengorbanan. Jika kita terus menerus pesimis terhadap segala tindakan kita. Kita tidak akan bergerak kemana-mana.

Pertanyaannya sekarang adalah? Apakah ada orang yang mampu untuk melakukannya?

Kita tidak sedang membicarakan tentang PC yang terhubung satu sama lain dengan IP address. Kita sedang membicarakan tentang super computer yang disebut sebagai otak. Otak dan otak lainnya saling terhubung satu sama lain dalam sebuah jaringan yang luas sehingga mengakibatkan kita dapat saling berbagi informasi, saling berbagi pesan bahkan saling berbagi perasaan. Mirip sekali dengan telepati, tapi yang satu ini menggunakan teknologi.

Teman-temanku, marilah kita memulainya. Marilah kita mencoba perlahan-lahan untuk memahaminya. Barangkali konsep ini belum akan terwujud dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, namun setiap kegagalan dari pemikiran kita sebelumnya telah membawa kita satu langkah lebih dekat kepada kemajuan (Thomas Alfa Edison)
Salam

2 komentar:

Unknown mengatakan...

I like this.. hohohoho..

anindita saktiaji mengatakan...

Ini konsep nggambang... ndak jelas pengembangannya mau kemana...