Kamis, 17 November 2011

Erwin Rommel Sang Rubah Gurun

Barangkali hampir semua orang akan sepakat jika ditanya siapakah Jendral Jerman paling terkenal selama Perang Dunia Ke 2, maka jawabannya adalah Erwin Rommel. Ia merupakan seorang tentara yang berprestasi semenjak Perang Dunia Ke 1 dan pernah mendapatkan penghargaan Pour le Merite atas jasanya. Ia mendapatkan julukan sebagai rubah gurun 'The Dessert Fox' karena efektivitas dan kemampuannya memimpin pasukan selama operasi militer di Afrika Utara melawan pasukan sekutu. Rommel tidak hanya dihormati oleh pasukannya sendiri namun juga oleh pasukan lawan. Di bawah kepemimpinannya, pasukannya tidak pernah melakukan kejahatan perang. Perintah untuk melakukan eksekusi terhadap pasukan komando dan yahudi tidak pernah dilaksanakan. 

Jendral Edwin Rommel

Rommel lahir di Wuttembur pada 18 November 1891. Ayahnya merupakan seorang kepala sekolah di sekolah lanjutan di wilayah Aalen. Semasa kecil, Rommel menunjukan bakat luar biasa sebagai seorang insinyur. Ia bersama seorang temannya pernah membuat pesawat glider (pesawat tenpa mesin) dan berhasil menerbangkannya sejauh beberapa meter. Namun karena keinginan keluarga, Rommel akhirnya masuk ke militer sebagai seorang kadet. 

Perjalanan Rommel sebagai seorang militer tidaklah berjalan mulus. Ia bukanlah seorang sosok yang kuat dan tangkas sebagai anak muda. Perawakannya kecil dan cenderung lemah. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa ia pun harus operasi hernia sebelum ia memasuki dinas militer. Prestasinya di akademi juga tidak terlalu istimewa. Ia bukanlah seorang tentara yang 'martial' namun lebih sebagai seorang 'strateg' handal. Rekomendasi yang ia dapat setelah lulus adalah 'Dia seorang prajurit yang berguna - A Usefull Soldier'

Jumat, 11 November 2011

Perjuangan dan Kenangan Selama 4 Tahun

Tak terasa, kehidupan di kampus biru itu sudah terlewati selama lebih dari 4 tahun. Di sana, bertumpuk semua kenangan yang tidak akan pernah kulupakan sepanjang hidup. Suka duka serta susah senang yang akan terus menerus membekas di dalam hati. Mengalir bersama kehidupan yang terus berjalan, menjadi sebuah inspirasi dan tolak ukur. 


Waktu 4 tahun bukanlah masa yang singkat, namun ketika kita sudah melewatinya, semua itu terasa begitu luar biasa cepat. Masalah waktu itu memang terkadang relatif, tergantung dari apakah kita menikmatinya atau justru sebaliknya. Hal tersebut juga berlaku pada kehidupan, ketika kita menikmatinya, maka semua akan terasa berlalu begitu saja. Meninggalkan kenangan manis untuk diingat. 

Akhir perjalanan ini bukanlah sebuah puncak, namun hanya sebuah masa waktu di dalam kehidupan kita. Seperti kata Sir Wiston Churchill dalam sebuah pidatonya,"Now this is not the end. It is not even the beginning of the end. but it is, perhaps, the end of the beginning" saya juga bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan ini, lebih tepatnya untuk menghadapi kelulusan saya dari kampus biru tercinta ini.

Kamis, 10 November 2011

Hari Pahlawan dan 10 November 1945 (Sebuah Perenungan)

 Bung Tomo (Dalam Pertempuran 10 November 1945)

10 November diperingati sebagai hari pahlawan di Indonesia. Peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi titik tolak ditetapkannya tanggal itu sebagai hari bersejarah dan penting. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sendiri adalah salah satu pertempuran terbesar setelah kemerdekaan Indonesia. Di sana, kemampuan dan kemauan Bangsa Indonesia diuji. Meskipun pertempuran itu memakan banyak korban (lebih dari 16.000 pejuang gugur dalam pertempuran itu serta lebih dari 200.000 orang mengungsi) dan Indonesia dapat dikatakan kalah di dalam pertempuran itu, namun semangat heroisme yang ditimbulkan oleh pertempuran itulah yang menyulut semangat Bangsa ini untuk melanjutkan perlawanan di pelosok negeri. Oleh karena itulah Peristiwa pertempuran 10 November 1945 dapat dikatakan sebagai titik balik (turning point) perjuangan fisik bangsa Indonesia di dalam mempertahankan kemerdekaannya.

Peristiwa 10 November 1945 diharapkan terus dikenang oleh bangsa ini. Bukan hanya sebagai cerminan contoh teladan ke depan, namun juga sebagai pemicu semangat agar kita dapat bercermin betapa gigih dan kuatnya keinginan para pahlawan dahulu dalam mempertahankan kemerdekaan. Kini, kita sudah merdeka, namun semangat untuk terus maju dan berkembang masih dan sangat dibutuhkan. Dikenangnya tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan bertujuan agar kita selalu terpacu semangatnya oleh peristiwa itu dan juga agar kita selalu teringat akan semangat para pahlawan dahulu, agar kita selalu dalam langkah maju menuju hari esok yang lebih baik.

Minggu, 06 November 2011

Web Service Dengan NuSOAP

NuSOAP adalah sebuah library yang dibuat secara open source untuk membantu pembangunan sebuah infrastruktur web service. Terdapat 3 unsur utama yang berguna dalam pembangunan web service dengan berbasis NuSOAP, tiga unsur tersebut antara lain :
Web Service Dengan NuSOAP (SOAP Pada Umumnya)
XML, xml merupakan basis metalanguage yang digunakan untuk membangun web service. XML secara luas digunakan dalam pembangunan web service karena kamudahannya dalam interaksi antara machine to machine communication serta mudah dipahami oleh manusia pada umumnya.

WSDL, web service definition language merupakan standar yang digunakan untuk interaksi web service dengan sebuah sistem. WSDL dibangun dengan berdasarkan pada konsep XML dan mempunyai beberapa tag informasi antara lain definition, type, message, portType, binding dan service. Masing-masing tag informasi tersebut mempunyai fungsi. Penjelasan lengkap mengenai fungsi masing-masing tag dan fungsi WSDL secara umum akan dijelaskan pada pembahasan tersendiri.

SOAP, simple object access protocol adalah sebuah protokol standar yang digunakan untuk komunikasi data dalam web service. Memang SOAP bukan merupakan satu-satunya protokol, terdapat beberapa protokol lain yang memungkinkan komunikasi dengan web service seperti REST (yang terbaru). 

IPK Tinggi, Pentingkah?


Banyak pihak yang menyatakan bahwa memiliki IPK tinggi tidaklah menjamin masa depan seseorang, di lain pihak, banyak sekali yang menyatakan bahwa IPK tinggi itu sangat penting untuk mengukur keberhasilan kualitas seorang sarjana. Lalu, manakah yang benar? Apakah mempunyai IPK tinggi itu benar-benar akan menjamin masa depan seorang sarjana? Berikut adalah beberapa quote yang berkisar tentang permasalahan itu dan pendapat pribadi saya tentangnya. (Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan rekan-rekan sekalian :D )

“IPK yang tinggi tidak menjamin masa depan seorang sarjana” itu adalah fakta yang benar. Seorang sarjana tidak cukup hanya mempunyai IPK tinggi saja untuk menghadapi berbagai tantangan yang menghadangnya. Kemampuan berorganisasi, kemampuan keterampilan lain dan mungkin beberapa kelengkapan lain diperlukan agar seorang sarjana mampu menjadi manusia yang unggul. Namun satu hal yang paling penting adalah, “Mental seorang sarjana”. Seorang sarjana diharapkan mempunyai mental yang kuat, kokoh dan mempunyai pemikiran sistematis dalam menghadapi berbagai masalah.

“Kemampuan berorganisasi lebih penting dari IPK tinggi” terkadang fakta ini benar dalam sebuah batasan tertentu. Kemampuan organisasi sangatlah penting untuk menempatkan diri seseorang dalam struktur sosial masyarakat dan tempat dimana ia bekerja. Seseorang yang mempunyai kemampuan organisasi akan mempunyai nilai lebih dimanapun dan kapanpun ia berada.

Minggu, 30 Oktober 2011

Dasar Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) atau di dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah informasi berbasis komputer yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan decison-making dari sebuah organisasi atau sebuah perusahaan. Lingkup DSS ini tidak hanya terbatas pada bidang IT saja, melainkan juga bidang-bidang lain seperti industri, kesehatan, penelitian bahkan juga ada beberapa yang membawanya ke ranah politis. DSS memungkinkan seseorang untuk melakukan manajemen, operasi dan perencanaan dari sebuah perusahaan adalam membuat keputusan, yang mana keputusan tersebut terkadang sangat cepat berubah dan tidak mudah ditetapkan.

DSS saat ini kebanyakan dibangun berbasis software interaktif yang mampu mempermudah decision-maker (pengambil kebijakan) untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data mentah, dokumen, bekal pengetahuan individu maupun bisnis model yang disediakan oleh software aplikasi DSS. 

Beberapa informasi yang mungkin dimunculkan oleh aplikasi decision support antara lain:
  • Inventori dari aset informasi (termasuk di dalamnya legacy dan data relational, data warehousing, data marts dan cubes).
  • Perbandingan angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya. Atau perbandingan angka yang sejenis dengannya.
  • Proyeksi angka pendapatan berdasarkan penjualan produk yang sudah ada. Atau perbandingan angka yang sejenis dengannya.

Pengembangan Konten Informasi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta


 
Pariwisata merupakan salah satu sumber pemasukan utama bagi Indonesia. Pariwisata menyumbang 6,3 milliar dollar pemasukan negara pada tahun 2009, dan diharapkan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu provinsi yang mempunyai potensi pariwisata terbesar di Indonesia adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai perpaduan berbagai unsur unik budaya lokal dan alam sehingga wilayah tersebut terkenal, tidak saja di kalangan wisatawan lokal namun juga manca negara. 
Logo DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta masih mempunyai potensi yang lebih untuk dikembangkan. Potensi tersebut dapat digolongkan sekurangnya menjadi 3 jenis. Potensi di bidang kuliner, yang berhubungan dengan masakan dan panganan khususnya masakan dan panganan tradisional. Potensi di bidang budaya termasuk di dalamnya potensi wisata sejarah dan hasil karya seni yang berkembang sangat luas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi di bidang pariwisata alam, terutama daerah pantai dan pegunungan yang sebagian besar masih belum tereksplorasi dan dikenal publik secara luas.

Jumat, 21 Oktober 2011

Sebuah Pemikiran : Dunia dan Aku


Di masa kecil, kita terbiasa melihat alam ini dengan pikiran terbuka. Kita terkagum-kagum dengan kemerlip bintang dan sinar rembulan yang terpancar dengan indahnya. Kita melihat masa depan dan berbagai hal yang jauh di luar jangkauan kita dengan keheranan, rasa penasaran dan ingin tahu. Pengalaman dan perasaan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Sebuah masa yang hanya sekali kita rasakan seumur hidup. Kita tidak akan menemukan lagi masa-masa itu seiring dengan bertumbuhnya dan berkembangnya diri kita. Tidak akan lagi semua itu terulang, kecuali hanya sebatas kenangan yang akan kita ingat dengan rasa tidak percaya. Benarkah masa lalu itu benar-benar diri kita? Ataukah ia sesuatu yang lain, diri kita dari segi lain yang tersudut di dalam pemikiran kita. Jauh di luar jangkauan dan tak akan dapat kita sentuh.

Selasa, 06 September 2011

Indonesia, Dianatara Nasionalisme dan Kebodohan

Dalam pertandingan Indonesia melawan Bahrain untuk kualifikasi pra piala dunia, Indonesia kalah 2-0 di kandang sendiri. Namun, itu bukanlah hal yang menjadi sorotan utama. Kekalahan semacam itu wajar saja mengingat ranking kita berada di bawah Bahrain menurut FIFA. Yang menjadi sorotan utama adalah ketidak supportifan sporter timnas Indonesia yang memenuhi stadion utama Glora Bung Karno. Mereka seakan marah karena timnas harapan mereka tidak dapat meraih hasil yang mereka harapkan. Tidak hanya itu, di dalam social mediapun beredar macam-macam argumentasi, celaan, cercaan walaupun ada pula dukungan dan pemberi semangat. 
 


Di sinilah letak kelemahan kita, kita bukanlah bangsa yang dapat dikatakan loyal. Loyal terhadap pemimpinnya, loyal terhadap negerinya dan bahkan loyal terhadap bangsanya sendiri. Kita selalu menyalahkan orang lain, menganggap bahwa apabila kita bisa berkomentar, maka kita telah menjadi orang yang luar biasa baik. Namun apakah memang seperti itu? Itu hanya menunjukan bahwa kita bangsa yang bermental rusak. Kita selalu mengelu-elukan nasionalisme. Tapi apakah kita tahu bentuk nasionalisme yang kita teriakan? Apakah itu bukan sebuah kebutaan? Ya, kita memang bangsa yang baru dalam mengenal demokrasi dan kebebasan. Namun itu bukan alasan kita menjadi orang yang arogan dan merasa menang sendiri. Di mana rasa tepo seliro yang selalu kita banggakan dulu, di mana rasa tanggung jawab kebangasaan yang dulu lekat di hati para pejuang dalam merebut kemerdekaan.

Kita tidak akan pernah menjadi besar jika masih terkukung dalam kebodohan dalam kebangsaan. Kita harus menjadi bangsa yang cerdas, tidak hanya dalam keilmuan, tapi juga dalam rasa. Semoga bangsa ini menjadi besar dengan instrospeksi diri kita. Semoga negara kita dapat bertahan selama 1000 tahun lamanya..